Cari Blog Ini

Home » » Jangan Pacaran Lebih dari 4 tahun

Jangan Pacaran Lebih dari 4 tahun

Posted by TAOO Revo on Rabu, 09 Februari 2011

Hormon Cinta Hanya Bertahan 4 Tahun, Sisanya Dorongan Seks.

Sebuah hubungan pasti akan menemui titik jenuh. Bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu sudah habis. Peneliti menemukan jika sudah lewat 4 tahun yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico. Menurut peneliti disana, rasa tergila-gila & cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun.

"Tidak ada cinta yang benar-benar murni setelah 4 tahun," ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Geniusbeauty, Rabu (9/12/2009).



Rasa tergila-gila yang muncul pada awal-awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi & pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga & berseri-seri.


Hormon-hormon itu sangat baik untuk tubuh & mempengaruhi kesehatan seseorang karena bisa membuat aliran darah lebih lancar, denyut jantung lebih stabil, rileks & perasaan lebih bergairah & bersemangat. Namun masalahnya efek hormon-hormon itu tidak akan abadi & akan berkurang seiring berjalannya waktu.

"Bahkan cinta yang sangat dalam sekalipun akan kehabisan efek itu ketika sudah berjalan lebih dari 4 tahun. Hal itu dikarenakan tubuh sudah kebal terhadap semua efek hormon tersebut. Jika sudah begitu, rasa cinta akan cenderung berubah menjadi ketergantungan emosi & seksual," jelas peneliti dari Meksiko.

Aku sarankan daripada lama-lama pacaran mending dinikahin aja. Kalau kedua belah pihak saling suka & keluarga saling merestui . Kenapa tidak...Jika kita orang yang beragama & hal itu dianggap tabu & bisa menjadi fitnah.

Masih ragu untuk menikahi seseorang & tidak yakin untuk mampu menafkahi (terutama kaum adam)?




Jangan takut...

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

  1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, & laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), & wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik & laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26). Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam & Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
  2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu & orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, & terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri & anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka & seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]

Secara Islam.
Ta'aruf sendiri dalam arti kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Ta'aruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju & tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.



Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran.
Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan & manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat.
Ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Akhir kata dari saya : "Nantinya cinta itu tidak akan pernah surut/luntur dengan lahirnya sang buah hati, menjadi kebanggaan, kebahagian tersendiri bagi suami & istri. Menjadi semakin erat hubungan bathinnya, insya Allah".
Semoga bermanfaat buat kaum muslimin.




Sumber berita : Yahoo news 4/2/2011 & wikipedia.

Thanks for reading & sharing TAOO Revo

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts