Cari Blog Ini

Home » » Praey Arai

Praey Arai

Posted by TAOO Revo on Kamis, 01 Agustus 2013


Saya pernah bermain film, walaupun film indie, dan sekadar figuran. Saya lupa judulnya. Film itu disutradarai oleh Wisnu Origins Adiprana, dan dibuat di daerah pinggiran di kota Solo. 
Waktu itu sutradara, yang kebetulan kawan saya sendiri, menyuruh saya berakting ketakutan sambil berlari terbirit-birit. Saya pun melakukannya dengan total. Saya berlari menerobos pepohonan, dan sinar terik matahari. Saya pura-pura terjatuh ke atas tanah yang dipenuhi serasah, lalu merangkak terseok-seok. Dan pada adegan terakhir saya bergulung-gulung di atas serasah daun bambu sambil berteriak-teriak seperti kambing beranak. Seusai pengambilan gambar, tubuh saya pegal-pegal, beberapa kulit saya lecet-lecet, dan sebagian tubuh saya gatal-gatal. Setelah semua proses shooting selesai, saya dibelikan segelas es teh dan beberapa potong gorengan.

Shoting film indie itu sendiri memerlukan waktu hampir satu bulan. Setelah melalui proses editing, film itu pun ditunjukkan kepadaku. Pada adegan pertama, terlihat saya sedang berlari, lalu terjatuh, dan ditutup dengan muncratan darah. Efek yang dihasilkan sungguh dramatis sekali. Saya hanya terlihat di film indie itu beberapa detik. Padahal adegan itu dibuat selama beberapa menit. Wajah saya tidak terlihat dengan jelas. Semuanya jauh dari bayangan saya. 

Saya membayangkan, akan terlihat gagah. Namun kenyataannya, saya terlihat memilukan. Setelah itu, saya tak pernah lagi diajak oleh Wisnu bermain film indie. Pun saya akan menolak kalau hanya jadi figuran saja.



- Praey Arai

Thanks for reading & sharing TAOO Revo

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts