Cari Blog Ini

Home » » Pompeii Kota Terlaknat

Pompeii Kota Terlaknat

Posted by TAOO Revo on Selasa, 06 Mei 2014


Saya menulis prolog untuk bahan renungan buat kita semua yang rentan terhadap hawa dan nafsu..


Pompeii dulunya adalah kota kecil yang megah dan dihuni kurang lebih 20.000 penduduk. Karena penduduknya kebanyakan gemar berzina kemudian Allah s.w.t menjadi murka. Maka kota beserta penduduknya dihancurkan dengan gempa, letusan gunung menyusul tsunami lalu dikubur dengan abu vulkanik. Kejadian ini akan bakal terjadi di Indonesia seperti contoh kejadian petaka gunung Merapi. Kemungkinan ada penduduk sekitar yang melakukan maksiat atau lupa akan kebesaran Allah (berbuat musyrik). Kota Solo saja sudah mendapat "sentilan" berupa gempa dan hujan abu vulkanik gunung Merapi dan paling parah Kelud.

Saudaraku umat muslimin jagalah iman dan taqwa kepada Allah. Khususnya kawula muda mudi jagalah kesucianmu. Saya melihat anak-anak muda di kota Solo sudah mulai banyak keberanian, suatu contoh pasangan anak muda pacaran dibawah pohon beringin yang remang-remang terletak di alun-alun selatan Kraton Solo pada malam hari. Beberapa orang menyebutnya kawasan "maaf" kimcil karena kebanyakan anak-anak masa puber berkeliaran disitu. Saya prihatin dengan perubahan sikap kawula muda mudi dikota Solo tercintaku ini makin mudah terbawa hawa nafsu.

Kita sebagai umat manusia mudah sekali terperosok oleh nafsu yang sesat. Sekali lagi buat kaum muslimin ingat selalu kepada Allah, takutlah akan dosa dan ingatlah akan kematian.

Malapetaka akan terjadi di Indonesia....Jika manusia tidak mau merubah sikap.

Kisah kejadian Pompeii telah difilmkan oleh Paul W.S. Anderson (tahun 2014). Film ini dipenuhi efek visual yang mengagumkan seperti petaka gempa, tsunami dan letusan gunung Vesuvius. Akan tetapi kekurangannya tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya tentang penduduk mayoritas pesta maksiat. Jika disesuaikan kejadian aslinya mungkin terlalu vulgar kali ya karena untuk tontonan umum.




Kisah Sejarah Pompeii

Dulu di zaman Romawi pada pemerintahan kaisar Oktavianus (27 SM -14 M) hiduplah suatu penduduk atau kota yang bernama Pompeii, tepatnya dekat puing kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Itali. Kota itu didirikan sejak abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci, yakni suatu kelompok masyarakat di Italia Tengah.

Gunung Vesuvius adalah lambang negeri Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai “Gunung Kemalangan”. Dinamakan demikian karena sebuah kota yang berada di lerengnya pernah bernasib serupa dengan kota Sodom.

Kota yang bernama Pompeii ini dihancurkan karena perilaku menyimpang penduduknya. Di masa lalu Pompeii adalah kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran. Gaya arsitektur rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur. Sayangnya, bukannya bersyukur kepada Tuhan YME atas kemakmuran itu, mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam kemaksiatan.


Pompeii sangat tersohor karena dua hal. Pertama, kota ini memiliki arena pertarungan Gladiator kedua terbesar setelah coloseum yang ada di kota Roma. Pertarungan hingga mati ini mereka adakan hanya untuk menghibur kaum orang kaya. Di tahun-tahun awal sejarah agama Nasrani, oleh kaisar Romawi yang beragama politeisme. Arena itu menjadi tempat mengadu sesama orang Nasrani hingga mati.




Maksiat Yang Merebak

Kedua di dalam sejarahnya, para penduduk kota Pompeii gemar dan paling menomor satukan dalam hal maksiat. Mereka sering menggelar perzinaan di rumah-rumah mereka, di jalanan, bahkan hampir setiap rumah adalah rumah pelacuran. Banyak juga para pendatang dari Yunani dan Venesia yang ‘menikmati’ wanita-wanita disana, berhubung kota itu juga menjadi pelabuhan yang aman oleh para pelaut.

Ketika itu sangat jarang ditemukan rumah yang benar-benar berfungsi sebagai rumah yang benar sebagaimana fungsinya, mereka tak kenal hubungan suami-istri, bagi mereka isteri adalah milik bersama. Di setiap rumah juga banyak ditemukan patung-patung berbentuk alat kelamin / organ-organ vital yang merangsang libido kaum pria.
 
Lukisan dinding ada di setiap rumah

Banyak ditemukan di tembok-tembok rumah mereka gambar-gambar persetubuhan seorang lelaki dengan wanita, guna memberitahukan bahwa disitu boleh berbuat apa saja sekehendak nafsunya. Bahkan dikala itu juga banyak bertebaran homoseksual dan lesbian yang merajalela.

Suatu pertanda bahwa masyarakat itu (Pompeii) adalah masyarakat yang rendah, bahkan lebih rendah dari binatang.

Dibelakang kota itu terdapat gunung berapi yang bernama Gunung Vesuvius yang berarti Gunung Peringatan. Atas Kuasa-Nya, Allah Ta’Ala menurunkan laknat atas mereka disebabkan perbuatan mereka yang sudah melampaui batas kewajaran lagi kufur terhadap-Nya




Gunung itu menyemburkan awan panas dan lahar-laharnya yang sangat panas tak terkira, padahal Allah sudah sering peringatkan mereka lewat getaran-getaran kecil (gempa bumi) tapi mereka tetap saja durhaka. Tepat pada 24 Agustus tahun 79 M, Allah luluh lantahkan penduduk yang durhaka itu dengan batu-batu yang panas berasal dari Gunung Peringatan tersebut.

Tepat pada perayaan Vulcanalia (suatu perayaan untuk menghormati dewa api Romawi). Ketika letusan terjadi, kota Pompeii kurang lebih memiliki penduduk sejumlah 20.000 orang.


Mirip memang dengan peristiwa kaum Luth -‘alayhis salaam - kaum penghuni kota Sodom yang Allah luluhlantahkan dengan hujan batu.

“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (cabul) itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?”
(an Naml : 54)


Setelah kejadian semburan batu panas dari Gunung Vesuvius, maka banyak ditemukan mayat-mayat bergelimpangan, dan banyak pula yang mati sedang melakukan maksiat (zina), ada juga yang melakukannya dengan sejenis dan bahkan diketahui ada yang masih berusia belia.



Thanks for reading & sharing TAOO Revo

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts