Komputer Standar Video Editing

Penulis oleh Wisnu Adiprana

Assalamuallaikum.wr.wb.


Aku ingin posting dan berbagi tentang pemahaman komputer untuk standar video editing. Kita bisa lihat teknologi komputer makin lama makin cepat dan gegas. Perkembangan komputer bisa dibilang paling cepat dalam teknologi. Tiap tahun mengalami pergantian dan perubahan seperti contoh clock frekuensi kian tinggi dalam angka digit (2000MHz / 2GHz) dan bertambah jumlah inti proses (core/otak komputer).


PROCESSOR
Dipasaran ada 5 macam jumlah inti proses/processor yaitu :

• single core (1 processor)
• dual core (2 processor)
• triple core (3 processor)
• quad core (4 processor)
• six core (6 processor)

Dari berbagai macam inti proses ada yang memanfaatkan inti virtualisasi seperti processor core i7 yang mana memiliki proses inti murni 4 processor(quad core) tapi bisa bekerja dalam 8 core (8 thread) secara pararel. Tentu saja proses kecepatan bertambah hampir setara 8 kalinya. Dalam pemrosesan video tergantung kecepatan processor dalam rendering (rendering : proses akhir membuat video). Jadi processor sangat berpengaruh besar, semakin cepat semakin cepat pula proses rendering. Tidak cuma itu proses render harus diimbangi dengan kekuatan & kecepatan kartu grafis. Anda boleh memakai grafis onboard atau kata lain grafis yang terintregrasi dengan mainboard. Sah-sah aja memakai grafis onboard proses itu bisa menjadi bottleneck (kemacetan).
            Maksud dari bottleneck sendiri kecepatan processor yang cepat tidak bisa mengejar dengan kecepatan grafis sehingga proses yang harusnya cepat menjadi lamban, proses rendering menjadi lamban dan tidak bekerja secara realtime (nyata). 


MEMORI
Untuk memory juga membutuhkan kapasitas yang besar, minimal kita membutuhkan 1 GB (untuk pekerjaan profesional butuh 2GB). Fungsi memory berperan sebagai penampungan data seperti proses layering. Kita dalam mengedit video profesional paling tidak memanfaatkan 4-10 layer video dan beberapa menggunakan filtering. Jelas sekali proses itu membutuhkan memori besar dan memori semakin rakus. Jika proses layering menggunakan memori yang minim kemungkinan besar software editing mengalami crash (program menutup sendiri). Ini dikarenakan software mengalami "out of memory" (kehabisan memori).

HARDISK
            Sekarang kita ulas masalah hardisk, kapasitas hardisk juga dibutuhkan besar. Dipasaran banyak sekali kapasitas antara lain 80GB, 160GB, 250GB, 500GB dan 1000GB/1 terrabyte. Transferan video membutuhkan kurang lebih 12GB itu saja untuk durasi 1 jam. Jika ada 2 kaset miniDV saja berarti kita butuh ruang kosong hardisk 24GB (gede banget!) itu saja belum proses akhir bisa sampai 18GB.
Minimal video editor untuk kerjaan profesional membutuhkan 500GB.
            Perlu digaris bawahi bahwa semua proses editing video dimulai dari bahan mentah format file AVI. Untuk monitor lebih baik memakai LCD widescreen 16:9 dan lebih nyaman lagi memakai LCD widescreen 16:10 semua berukuran 19 - 24 inch dengan koneksi DVi digital (rata-rata konektor LCD dipasaran dengan Analog).        

  
         Aku kasih contoh spesifikasi komputer untuk kebutuhan minimal editor. Processor dualcore (kecepatan per-clock bekerja 2GHz), Mainboard dengan chipset 560/780, Memory 1GB (syarat memakai windows XP jika memakai windows vista/windows 7 gunakan kapasitas 2GB), kartu grafis dengan memori 256MB (pemakaian lebar data/bandwith 128bit), hardisk 250GB (untuk pekerjaan professional 500GB/lebih). Monitor LCD widescreen ukuran 19 - 24 inch.
Mudah-mudahan bermanfaat buat kalangan newbie (masih belajar).


Wallaikumsallam.wr.wb.

Penulis oleh Wisnu Adiprana

=====================================

(UPDATE)
KOMPUTER STANDAR EDITING PART II

=====================================

Thanks for reading & sharing TAOO Revo